Lambang merupakan tanda pengenal visual
yang dimiliki oleh setiap organisasi, termasuk sebuah negara. Lambang
Gerakan Pramuka adalah “tunas kelapa” seperti gambar di samping. Gambar tunas kelapa tersebut digunakan secara resmi pertama kali ketika Presiden Soekarno menganugerahkan Panji Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961. Penganugerahan tersebut berdasarkan Keppres (Keputusan Presiden) Nomor 448 Tahun 1961. Pada panji tersebut terdapat gambar silhuette (bayangan) tunas kelapa berwarna merah.
Orang yang menciptakan gambar silhuette tunas kelapa tersebut adalah R. Soenardjo Atmodipoerwo.
Ia adalah seorang pandu yang bekerja di Departemen Pertanian. Oleh
karena itulah Ia terinspirasi dengan pohon kelapa yang setiap bagian
tubuhnya bisa dimanfaatkan manusia.
Pada buku-buku kepramukaan selama ini nama pencipta lambang Gerakan Pramuka dikenal dengan redaksi Sunarjo Atmodipuro. Namun ada informasi berdasarkan yang tertulis di batu nisan beliau, redaksi yang benar adalah R. Soenardjo Atmodipoerwo (menggunakan ejaan lama).
Dasar Aturan
Aturan mengenai lambang Gerakan Pramuka
terdapat pada Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka Bab VII Pasal
20 seperti yang tertera pada gambar di atas.
Pada aturan lama, disebutkan secara
spesifik bahwa lambang Gerakan Pramuka bukan “tunas kelapa” tetapi
“silhuette / bayangan tunas kelapa”. Karena gambarnya berupa bayangan
tunas kelapa. Tetapi mengacu pada aturan terbaru (ART hasil Munas
Gerakan Pramuka tahun 2013) cukup disebut “tunas kelapa” saja.
Warna
Sudah dijelaskan secara gamblang pada ART Gerakan Pramuka, bahwa
warna lambang Gerakan Pramuka disesuaikan dengan penggunaannya. Jadi,
tidak ada warna baku harus hitam. Contoh pengguanaannya antara lai:
- Pada kepala surat menggunakan warna hitam.
- Pada bendera Gerakan Pramuka menggunakan warna merah.
- Pada tanda kecakapan umum (TKU) penegak dan pandega menggunakan warna kuning.
- Pada cover buku terbitan kwarnas sering dibuat berwarna putih.
- Pada beberapa logo kegiatan bisa menggunakan warna lain, bahkan kombinasi beberpa warna.
Arti Kiasan
Secara umum arti kiasan lambang ini
dijelaskan pada ART GP seperti tercantum di atas. Namun ada penjelasan
yang lebih rinci, yaitu pada Keputusan Kwarnas Nomor 06/KN/72 menjadi 6 poin sebagai berikut:
- Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
- Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.
- Nyiur dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun
- Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
- Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
- Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
Nyiur adalah nama lain pohon kelapa. Jadi
meskipun lambang Gerakan pramuka menggunakan bentuk tunas kelapa, arti
kiasannya terinspirasi dari keseluruhan pohon kelapa yangtelah tumbuh
dewasa.
Keunikan Lambang Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka adalah bagian dari
Gerakan Kepramukaan Dunia. Lambang organisasi Gerakan Kepramukaan Dunia
(WOSM – World Organization of Scout Movement) berupa bentuk bunga lily
(fleur-de-lis) yang dirancang oleh Baden-Powell. Demikian juga lambang
organisasi kepramukaan tingkat nasional di berbagai negara menggunakan
bentuk dasar fleur-de-lis. Namun, Gerakan Pramuka membuat lambang yang
berbeda sendiri tanpa unsur bentuk fleur-de-lis. Justru memilih
mengambil bentuk dari kearifan lokal dimana Indonesia adalah negara
kepulauan yang memiliki banyak pesisir (pantai). Tanaman khas pantai
adalah nyiur/ pohon kelapa.
Kesalahan yang Kadang Terjadi
Beberapa
kali ditemukan artikel/buku yang salah sangka gambar di sampin ini
sebagai lambang Gerakan Pramuka. Padahal bentuk gambar disamping bukan
lambang Gerakan pramuka, melainkan tanda pelantikan anggota Gerakan
Pramuka.
Tanda ini disematkan pada seragam sebagai tanda bahwa orang yang bersangkutan telah dilantik sebagai anggota Gerakan Pramuka.
Selain sebagai tanda pelantikan, bentuk
gambar di atas juga digunakan pada tanda topi dengan warna dasar sesuai
warna khas golongan anggota muda Gerakan Pramuka (siaga = hijau,
penggalang = merah, penegak = kuning, pandega = coklat muda).
0 komentar:
Posting Komentar